Traveling mungkin sudah tidak asing bagi kita, karena dengan traveling kita bisa menikmati pemandangan sambil melihat kegiatan masyarakat di lokasi yang kita tuju. Traveling juga bisa menambah kesehatan dan terkadang membuat emosi seseorang menjadi baik. Jadi cocok ni buat kamu yang ingin punya hobi traveling, hehe.
Nah, membahas lokasi yang dituju buat traveling, untuk saat ini terbilang banyak jadi tak perlu bingung mencarinya. Kita tinggal coba tanya mba google dan simsalabim langsung ketemu. Namun, kalau masih bingung mau traveling kemana, saran kami yang cocok untuk traveling kali ini adalah Bandung, alasannya simple yaitu referensinya yang banyak cocok bagi kamu yang pingin coba banyak hal di satu tempat.
Lokasi Bandung sendiri terletak di antara tiga pegunungan, seperti kebanyakan kota di dataran tinggi tentu udara disana sejuk. Kondisi alam yang mendukung serta keramahan masyarakatnya seolah membuat Bandung menjadi tujuan wisata favorit, terutama saat akhir pekan dan masa liburan. Bandung juga punya sebutan Paris Van Java karena akan keindahannya juga kekayaan seni dan budayanya.
Untuk melihat keindahan Bandung, ini ada beberapa lokasi yang cocok untuk dijadikan tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara:
Sejarah Bandung
Sejarah memang tak lepas dari kehidupan masyarakat. Berkat sejarah masyarakat ingat masa lalu dan ingin membangun negara untuk lebih baik dari sebelumnya. Lokasi juga menambah rasa nostalgia akan masa itu. Untuk lebih mengenal sejarah kota Bandung, ini beberapa rekomendasi wisata sejarah di Bandung:
1. Jalan Asia - Afrika
Jalan Asia - Afrika (Dulu) img src: mbandung.com |
Jalan Asia - Afrika (Sekarang) img src: sebandung.com |
Dulu jalan Asia - Afrika bernama Grootepostweg, berasal bahasa Belanda yang terdiri dari tiga kata yaitu groote yang berarti great atau besar, post yang berarti pos dan weg yang berarti jalan. Berdasarkan makna dari kata-kata tersebut, grootepostweg bisa diartikan sebagai jalur pos besar atau jalur pos utama. Grootepostweg yang dibangun di era Gubernur Jendral Herman Willem Daendles ini, ternyata berpengaruh besar bagi perkembangan Bandung.
Peta ke Jalan Asia - Afrika Bandung:
2. Titik Nol atau Kilometer 0 Bandung
Titik Nol Bandung img src: citizenmagz.com |
Dulu ketika mengunjungi Bandung, Gubernur Jenderal Daendels menemui Bupati Bandung Wiranatakusumah II untuk bersama-sama meresmikan jembatan Cikapundung, kemudian Daendels berbicara dalam bahasa Belanda: "Usahakanlah, jika aku kembali, di sini telah dibangun sebuah kota". Perkataan Dandels ini konon dilakukan sambil memasukkan tongkat di suatu titik yang akhirnya disebut sebagai Titik Nol Bandung .Dari sini juga berkembang sebuah gagasan bahwa Titik Nol Bandung adalah titik balik dalam pengembangan Kota Bandung. Titik Nol atau Kilometer 0 Bandung bisa ditemukan dijalan Asia - Afrika.
3. Alun Alun Kota Bandung
Alun-alun kota Bandung merupakan pusat kota Bandung berupa taman yang luas dikelilingi beberapa bangunan fungsional. Alun-Alun Bandung direnovasi beberapa kali sampai tahun 2014, yang kemudian diresmikan oleh Ridwan Kamil, Walikota Bandung pada tanggal 31Desember 2014. Taman ini dibuat dengan rumput hijau sintesis dan memiliki banyak fasilitas seperti perpustakaan, halte bus, tempat bermain untuk anak anak hingga jaringan Wi-Fi. Di alun alun ini juga terdapat Masjid Agung Bandung yang telah berdiri sejak tahun 1810
Alun Alun kota Bandung src: cikalnews.com |
4. Gubernuran
Gubernuran atau kadang juga disebut Gedung Pakuan. Gedung ini merupakan rumah dinas juga menjadi kediaman resmi gubernur provinsi Jawa Barat. Gubernuran dibangun mulai tahun 1864 - 1867 dengan mengerahkan beberapa anggota dari Genie Militair Belanda dan penduduk dari kampung Babakan Bogor yang sekarang dikenal Kebon Kawung. Gubernuran beralamat di jalan Otto Iskandardinata No.1 Bandung.
5. Villa Isola
Villa Isola adalah villa dengan bangunan bergaya Arsitektur Art Deco yang dibangun pada tahun 1933. Villa ini dibangun oleh orang Belanda bernama Dominique Willem Beretty yang setelah menjadi rumah tinggal kemudian dijual dan menjadi bagian dari hotel Savoy Homann yang sekarang digunakan sebagai gedung rektorat Universitas Pendidikan Indonesia beralamat di jalan Setiabudhi 229
6. Jalan Braga
Jalan Braga adalah salah satu jalan di kota Bandung. Dulunya pemukiman di sekitar jalan ini sunyi juga cukup rawan hingga sempat disebut dengan jalan Culik. Jalan ini menjadi ramai karena banyak toko, bar, dan tempat hiburan yang dibuka di jalan ini oleh orang Belanda. Kemudia jalan ini semakin ramai karena muncul nya butik dan hotel.
Bandung Kota Kembang, istilah itu pun muncul dari tempat ini. Ini karena banyak muncul hiburan malam dan kawasan remang-remang pada waktu itu. Kini, jalan Braga merupakan komplek pertokoan dengan arsitektur dan tata kota yang masih mempertahankan ciri arsitektur dulu.
Gubernuran atau kadang juga disebut Gedung Pakuan. Gedung ini merupakan rumah dinas juga menjadi kediaman resmi gubernur provinsi Jawa Barat. Gubernuran dibangun mulai tahun 1864 - 1867 dengan mengerahkan beberapa anggota dari Genie Militair Belanda dan penduduk dari kampung Babakan Bogor yang sekarang dikenal Kebon Kawung. Gubernuran beralamat di jalan Otto Iskandardinata No.1 Bandung.
Gubernuran Bandung src: wikimapia.org |
5. Villa Isola
Villa Isola adalah villa dengan bangunan bergaya Arsitektur Art Deco yang dibangun pada tahun 1933. Villa ini dibangun oleh orang Belanda bernama Dominique Willem Beretty yang setelah menjadi rumah tinggal kemudian dijual dan menjadi bagian dari hotel Savoy Homann yang sekarang digunakan sebagai gedung rektorat Universitas Pendidikan Indonesia beralamat di jalan Setiabudhi 229
Villa Isola src: e-perpustakaan.com |
6. Jalan Braga
Jalan Braga adalah salah satu jalan di kota Bandung. Dulunya pemukiman di sekitar jalan ini sunyi juga cukup rawan hingga sempat disebut dengan jalan Culik. Jalan ini menjadi ramai karena banyak toko, bar, dan tempat hiburan yang dibuka di jalan ini oleh orang Belanda. Kemudia jalan ini semakin ramai karena muncul nya butik dan hotel.
Bandung Kota Kembang, istilah itu pun muncul dari tempat ini. Ini karena banyak muncul hiburan malam dan kawasan remang-remang pada waktu itu. Kini, jalan Braga merupakan komplek pertokoan dengan arsitektur dan tata kota yang masih mempertahankan ciri arsitektur dulu.
Jalan Braga, Bandung src: travel.detik.com |
0 komentar:
Posting Komentar